@article{OJSUDA, author = {Lismawaty Lismawaty and Tengku Tibri and Sedarta Sedarta and M. Onwardana}, title = { KAJIAN POTENSI LONGSOR DENGAN METODE PROYEKSI STEREOGRAFIS DI KAWASAN WISATA KECAMATAN SIANJUR MULA-MULA KABUPATEN SAMOSIR-SUMATERA UTARA}, journal = {Jurnal Darma Agung}, volume = {30}, number = {2}, year = {2024}, keywords = {}, abstract = {Longsor secara umum terjadi di lereng-lereng, baik di lereng perbukitan maupun di lereng jalan.yang memiliki kemiringan relatif vertikal. Salah satu cara mengetahui ada tidak nya potensi longsor suatu wilayah adalah dengan melakukan kajian atau analisa kesetabilan lereng. Penelitian yang dilakukan di Kecamatan Sianjur Mula-Mula Kabupaten Samosir ini dimaksudkan untuk menganalisa kesetabilan lereng dengan metode proyeksi stereografis dengan tujuan untuk mengetahui faktor kesetabilan lereng (apakah berpotensi longsor atau tidak) dan mengetahui jenis longsor bila longsor terjadi. Metode penelitian dilakukan dengan mengamati 4 (empat) titik lereng ditepi jalan utama kecamatan, melakukan uji mekanik batuan, menganalisa kedudukan dan geometri lereng dengan metode proyeksi stereografis, dimana pengolahan datanya menggunakan perangkat software dip. Hasil uji mekanik batuan menyatakan batu sabak di keempat lereng yang diamati secara berurutan bernilai 27o, 29o, 28o dan 27o. Hasil analisa proyeksi stereografi terhadap kesetabilan lereng menyatakan keempat titik lereng pada kondisi labil (FK < 1,07) atau berpotensi terjadi longsor dengan nilai FK lereng 1 = 0,226, lereng 2 = 0,223, lereng 3 = 0,231, dan lereng 4 = 0,206. Adapun jenis longsor yang akan terjadi bila keempat lereng mengalami longsoran adalah longsor baji, dimana arah longsorannya bergerak kearah barat daya (pada titik lereng 1 dan 2) dan bergerak kearah barat laut pada titik lereng 3 dan 4. Kondisi litologi lereng yang banyak terdapat bidang lemah/diskontiniutas berupa kekar-kekar dan melapuk dibagian permukaan serta dengan kemiringan lereng jalan yang cenderung vertikal (72o – 78o) akan semakin berpotensi longsor ketika hujan terjadi dengan intensitas yang signifikan.}, issn = {2654-3915}, pages = {1120--1127}, doi = {10.46930/ojsuda.v30i2.2532}, url = {https://ejurnal.darmaagung.ac.id/index.php/jurnaluda/article/view/2532} }