STUDI KELAYAKAN PENGOLAHAN KACANG KEDELAI MENJADI SUSU (Studi Kasus : Industri Rumah Tangga Susu Kedelai Mamak, Kecamatan Medan Baru, Provinsi Sumatera Utara)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengembangan pengolahan kacang kedelai menjadi susu di daerah penelitian, (2) mengetahui besar nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan kacang kedelai menjadi susu kedelai di daerah penelitian, (3) mengetahui tingkat pendapatan industri rumah tangga susu kedelai di daerah penelitian dan (4) mengetahui kelayakan industri rumah tangga susu kedelai di daerah penelitian. Daerah penelitian ditentukan secara purposive. Sampel dalam sampel ini adalah industri rumah tangga yang mengolah kacang kedelai manjadi susu kedelai di Kelurahan Petisah Hulu, Medan yaitu Usaha Susu Kedelai Mamak. Responden pada penelitian ini hanya pimpinan usaha, sehingga metode penentuan sampel adalah secara secara sensus. Data pengolahan kacang kedelai menjadi susu kedelai diambil dalam jangka waktu 1 bulan. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan pendapatan bersih pengolahan kacang kedelai menjadi susu kedelai sebesar Rp 140.545,79/produksi atau Rp. 3,373,099.04/bulan lebih besar dari UMR Kota Medan sebesar Rp. 3.222.556,72 dan tergolong tinggi. Usaha pengolahan kacang kedelai menjadi susu kedelai layak untuk diusahakan dengan rasio R/C sebesar 1,78 > 1. Nilai tambah rata-rata pengolahan kacang kedelai menjadi susu kedelai dalam satu kali produksi adalah Rp 220.406,90, dengan rasio nilai tambah sebesar 69,07 % > 50 % artinya nilai tambah tersebut tergolong tinggi. Faktor kekuatan pengembangan pengolahan kacang kedelai menjadi susu kedelai 17 % karena pasar susu kedelai yang luas, 17 % karena tersedianya bahan baku, 17 % karena ketersediaan tenaga kerja dan 12,80 % karena respon masyarakat yang positif terhadap produk susu kedelai. Faktor kelemahan pengembangan pengolahan kacang kedelai menjadi susu kedelai di daerah penelitian 8,50 % karena kuantitas dan kualitas produksi susu kedelai yang masih rendah, 12,80 % karena permodalan yang lemah, 6,40 % karena keterbatasan fasilitas produksi dan 8,50 % karena sumberdaya manusia pengolah masih rendah. Faktor peluang pengembangan pengolahan kacang kedelai menjadi susu kedelai 15,20 % karena pasar yang masih terbuka, 13,00 % karena pasokan bahan baku kedelai yang selalu tersedia, 15,20 % karena keuntungan usaha cukup menjanjikan dan 17,40 % karena ada tambahan pendapatan dari ampas kedelai. Faktor ancaman terhadap pengembangan pengolahan kacang kedelai menjadi susu kedelai yaitu 8,70 % karena ddanya produk pesaing yang sejenis, 10,90 % karena pengolahan yang masih sederhana, 10,90 % karena kompetitor produk banyak dan 8,70 % karena harga kedelai berfluktuasi.