STRATEGI PENGEMBANGAN JAMBU BIJI ( PSIDIUM QUAVA L) DESA: TELAGA SARI KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG PROPINSI SUMATERA UTARA)
Abstract
Penelitian ini bertujuan: a) Mengetahui faktor internal dan eksternal apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengembangan jambu biji ( psidium quava L) di daerah penelitian. b) Mengetahui alternatif dan prioritas yang dapat diterapkan dalam pengembangan jambu biji ( psidium quava L) di daerah penelitian. c)Mengetahui berapa besar biaya, penerimaan, dan pendapatan jambu biji ( psidium quava L) di daerah penelitian. d)Mengetahui kelayakan jambu biji ( psidium quava L) di daerah penelitian. Daerah penelitian ditentukan secara purposive sampling, desa telaga sari dipilih sebagi tempat penelitian karena merupakan sentar pengembangan produksi jambu biji. Penelitian ini akan dilaksanakan mulai bulan April 2020 sampai dengan bulan September 2020 . Metode penarikan sampel dilakukan dengan cara Simple ranom sampling (acak sederhana) dengan penentuan sampel mengunakan rumus slovin. Jumlah sampel pada penelitian ini sebesar 30 sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Faktor-faktor internal dan eksternal untuk pengembangan jambu biji di daerah penelitian sebagai berikut: Kekuatan : Kesuburan tanah yang cocok untuk budidaya jambu biji, Pengalaman dalam berusahatani jambu biji, Jumlah Produksi yang tinggi, Adanya hubungan yang baik antara petani dengan pihak lain (Penyedia saprodi, Pemerintah, dan Perbankan, Permodalan memadai, Kelemahan : Pengetahuan petani yang masih rendah, Penggunaan teknologi masih sederhana, Pemasaran hasil yang masih terbatas, Tidak tahan terhadap iklim, Kurangnya akses informasi pasar, Peluang : Permintaan jambu biji selalu tinggi, Kebutuhan mengkonsumsi tinggi, Komitmen pemerintah untuk mengembangkan kios pertanian, Ketersediaan sarana produksi selalu ada, Adanya kemudahan akses perbankan untuk permodalan, Ancaman : Harga jambu biji dari luar komperatif, Pesaing banyak, Pilihan pelanggan pindah ke jambu biji diluar daerah penelitian, Kurangnya perhatian pemerintah tentang pemberian modal dan lemahnya kordinasi antar lembaga terkait, Adanya fluktuasi harga sarana produksi. 2)Terdapat satu prioritas strategi yang paling sesuai untuk diterapkan dalam upaya pengembangan jambu biji di daerah penelitian yaitu menigkatkan modal dan kemampuan petani untuk menghasilkan produksi dan kualitas umbi jambu biji yang baik. 3) Total biaya produksi jambu biji didaerah penelitian tinggi di setiap musim tanam. Penerimaan usahatani jambu biji di daerah penelitian juga tergolong tinggi permusim tanam dan pendapatan petani di daerah penelitian pada setiap musim tanam juga tergolong tinggi bila di bandingkan denga UMR deliserdang. 4) Usahatani jambu biji didaerah penelitian layak untuk diusahakan dengan nilai R/C > 1 yaitu sebesar 3,48.