ANALISIS STRATEGI PEMASARAN IKAN HIAS MAS KOKI (Carassius auratus) DI POKDAKAN (KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN) PAHLAWAN KELURAHAN KEBUN LADA KOTA BINJAI SUMATERA UTARA
Abstract
Usaha ikan hias memiliki beberapa keunggulan diantaranya, yaitu penggunaan teknologi yang mudah, budidaya ikan dapat dilakukan skala rumah tangga, dapat dipanen dalam waktu cepat, perputaran modal yang cepat, dapat diterapkan dilahan yang sempit, dan pangsa pasar yang menjanjikan. Untuk itu peneliti ingin melihat perkembangan dan strategi pemasatan ikan hias yang terdapat di Pokdakan Pahlawan Binjai Utara Sumatera Utara. Adapun tujuan penelitian adalah menganalisis Saluran Pemasaran yang dilakukan oleh Pokdakan Pahlawan, menganalisis apa saja faktor pendorong dan penghambat yang dialami dalam pemasaran Ikan hias Mas Koki (Carassius auratus). Dari Penelitian ini diperoleh Kesimpulan bahwa saluran pemasaran ikan hias Pokdakan pahlawan terdiri dari 3 (tiga); Efisiensi Pemasaran yang paling efisien adalah saluran pertama dengan angka 0 (nol). Pokdakan Pahlawan yang langsung kepada konsumen, hal ini diakibatkan karena angka yang diperoleh sama dengan nol atau dengan perkataan lain tidak ada pemasaran. Farmer’s Share yang terbesar adalah bagian yang diterima oleh pokdakan yang di saluran pertama yaitu 1.00 artinya harga yang di konsumen 100% diterima oleh pokdakan. Demikian juga efisiensi pemasaran lebih efiesien saluran pertama. Semakin besar biaya pemasaran maka semakin tidak efisien atau dengan perkataan lain semakin panjang rantai pemasaran maka semakin tidak efisien. Strategi Pemasaran adalah strategi Agresif yaitu memanfaatkan kekuatan yaitu terdapat registrasi dan adanya potensi teknologi budidaya Ikan hias Mas Koki (Carassius auratus). dengan menggunakan peluang yaitu tersedianya teknis dan administrasi pembinaan Pokdakan dan adanya dana pendamping untuk operasional lapangan, timbulnya penyakit Ikan hias Mas Koki (Carassius auratus), Sedangkan saran adalah Pokdakan Pahlawan harus meningkatkan teknologi informasi dan komunikasi, dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Binjai memberikan pelatihan. Pemerintah membuat sosialisasi ke masyarakat untuk tidak membuang sampah/limbah agar air tidak tercemar dan kualitas air sekitar Pokdakan tetap terjaga dan bersih. Pemerintah mencari informasi pemasaran yang baru sehingga tidak terjadi fluktuasi.