TINJAUAN TEOLOGIS – ANTROPOLOGIS INTERNALISASI NILAI KEKERISTENAN KE DALAM ANTROPOLOGI
Abstract
Manusia perlu menyadari dalam proses kehidupan memiliki nilai-nilai yang didasari oleh moral dan perilaku seseorang. Dalam kekeristenan aspek nilai kemanusiaan itu tentu saja dibangun berdasarlam nilai-nilai Alkitabiah yang jelas tertulis dalam Kejadian 1:26-27 yang dikenal dengan sebuat “image of God”. Dalam hal ini menunjukkan bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan supaya memiliki nilai-nilai yang luhur dan suci, diam dalam kebenaran dan kebaikan sehingga sifat-sifat yang memuliakan Allah. Untuk itu, agama dan antropologi adalah sebuah kesatuan yang tak terpisahkan. Sekalipun hal ini sangat mendasar namun seringkali manusia khususnya kaum Nasrani tidak menyadari akan hal ini bahwa agama bukan hanya sebatas kebutuhan akan kepercayaan sebagai bagian dari kesatuan dalam kehidupan manusia melainkan agama harus menjadi kekuatan dalam memandu moral dan perilaku manusia. Jika manusia tanpa agama sudah dapat dipastikan kehidupan manusia akan kacau tanpa arah yang jelas. Dasar pemikiran sebagaimana dalam Yohanes 15:7-8 menjelaskan bahwa internalisasi agama ke dalam manusia, FirmanNya ke dalam manusia, nilai kekeristean ke dalam antropologi merupakan sebuah kebutuhan yang signifikan dan urgen sebab hal ini tidak hanya membuahkan berkat bagi manusia terlebih lagi manusia dapat memulikan Tuhan