IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL (KEN) INDONESIA MENUJU 23% TARGET BAURAN ENERGI BARU TERBARUKAN (EBT) 2025
Abstract
Pemerintah Indonesia melalui Kebijakan Energi Nasional (KEN) telah menetapkan target ambisius bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% yang harus tercapai pada tahun 2025. Indonesia sebagai negara konsumen energi terbesar di Asia Tenggara, memiliki pemanfaatan EBT yang masih rendah dan sumber energi lebih dari 85% didominasi oleh energi fosil. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif untuk mengetahui apakah target 23% bauran EBT Indonesia di tahun 2025 dapat tercapai dilihat dari implementasi KEN. Data dikumpulkan melalui studi literature dan studi dokumentasi. Hasil studi menunjukan bahwa target tersebut pesimis tercapai di tahun 2025, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kondisi sosio-ekonomi, perhatian media, dukungan publik, dan sikap kepemimpinan pemerintah Indonesia yang kurang memadai.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
An author who publishes in the Jurnal Darma Agung agrees to the following terms:
- Author retains the copyright and grants the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal
- Author is able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book) with the acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Author is permitted and encouraged to post his/her work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).