HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN MOTIVASI PASIEN DALAM MENJALANI PERAWAT STROKE RUMAH SAKIT UMUM ADVENT MEDAN

  • Pretty Lestari Tampubolon Universitas Darma Agung
  • Ester Mei Frida Girsang Universitas Darma Agung

Abstract

Stroke menduduki peringkat ketiga secara global dalam hal penyebab kematian dan merupakan penyebab utama kecacatan. Pasien yang mendapat pengobatan berkepanjangan menjadi bosan sehingga menurunkan motivasinya. Pasien mungkin didorong untuk menerima pengobatan stroke secara teratur melalui komunikasi terapeutik yang efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi pasien stroke dengan komunikasi terapeutik di Rumah Sakit Umum Advent Medan. Penelitian semacam ini bersifat deskriptif korelasional. Dengan menggunakan prosedur pemilihan acak, sampel penelitian berjumlah 30 pasien stroke yang dirawat di Rumah Sakit Umum Advent Medan. Dalam analisis data, digunakan uji chi-square dengan α <0,05. Temuan menunjukkan bahwa keinginan pasien untuk pengobatan stroke rendah dan komunikasi terapeutik perawat memadai. Korelasi antara komunikasi terapeutik dengan keinginan pasien untuk menerima pengobatan stroke adalah p = 0,003 yang menunjukkan bahwa pasien hanya dapat termotivasi sedang untuk menerima pengobatan stroke melalui komunikasi terapeutik yang memadai. Kepala Keperawatan RSU Advent Medan diharapkan dapat menilai bagaimana komunikasi terapeutik digunakan dengan perawat, memastikan bahwa perawat sering menerima pelatihan, dan memastikan bahwa pasien sangat antusias dengan prospek menerima perawatan medis tradisional.


 

Published
Aug 31, 2022
How to Cite
TAMPUBOLON, Pretty Lestari; GIRSANG, Ester Mei Frida. HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN MOTIVASI PASIEN DALAM MENJALANI PERAWAT STROKE RUMAH SAKIT UMUM ADVENT MEDAN. Jurnal Darma Agung, [S.l.], v. 30, n. 2, p. 1248 - 1254, aug. 2022. ISSN 2654-3915. Available at: <https://ejurnal.darmaagung.ac.id/index.php/jurnaluda/article/view/4563>. Date accessed: 05 nov. 2024. doi: http://dx.doi.org/10.46930/ojsuda.v30i2.4563.
Section
Artikel