PENGARUH MINERAL DAN UKURAN BUTIR BATU TUFA TERHADAP NILAI HASIL UJI KUAT GESERNYA

Abstract

Longsoran terjadi akibat faktor kemiringan lereng, airtanah, sifat fisik dan mekanik batuan penyusun lereng. Sifat mekanik batuan yang sangat berpengaruh terhadap terjadinya longoran adalah Tegangan Geser (τ), Kohesi (C) dan Sudut Geser Dalam (φ). Salah satu faktor yang mempengaruhi kuat geser (τ) batuan adalah mineral-mineral dan ukuran butir penyusun batuan. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel batu tufa di lokasi longsoran  Jalan Medan-Berastagi Km. 37-38, Desa Sibolangit, Sumatera Utara. Sampel batu tufa diambil dalam bentuk bongkah di tiga lokasi (3 segmen) untuk di uji dengan sheats box test di laboratorium.Hasil diskripsi batuan diperoleh bahwa sampel batu tufa mempunyai persentase Plagioklas (56%), Biotit (18%), Kuarsa (17%) dan Lempung (8,6%) dengan ukuran butir Lapili (1/16 mm) sebanyak 5%, Ash Kasar (1/25 mm) sebanyak 19,67% dan Ash Halus (1/256 mm) sebanyak 77%.Pengaruh mineral penyusun batu tufa terhadap nilai uji kuat geser adalah semakin banyak persentase mineral Plagioklas dan Kwarsa dalam batu tufa, maka nilai Tegangan Geser (τ) dan Kohesi (C) semakin besar dan nilai Sudut Geser Dalam (φ) semakin kecil. Sebaliknya semakin banyak persentase mineral Biotit dan Lempung, maka nilai  Tegangan Geser (τ) dan Kohesi (C) semakin kecil dan nilai Sudut Geser Dalam  (φ) semakin besar.Pengaruh ukuran butir batu tufa terhadap nilai Uji Kuat Geser dan adalah semakin halus ukuran butir maka nilai Tegangan Geser (τ) dan Kohesi (C) semakin besar. Sebaliknya semakin kasar ukuran butir maka nilai Sudut Geser Dalam (φ) semakin besar.