PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI TAMBAHAN MR PADA BAYI DAN ANAK DI PUSKESMAS BAWOMATALUO NIAS SELATAN

Abstract

Salah satu imunisasi tambahan yang wajib diberikan pada anak usia sembilan bulan sampai dengan lima belas tahun adalah vaksin campak rubella (MR). Anak yang tidak mendapatkan vaksin MR akan mengalami kelainan jantung bawaan, kebutaan, dan kelainan lainnya. Sebagian ibu enggan membawa anaknya ke Puskesmas untuk mendapatkan imunisasi MR karena khawatir akan efek sampingnya dan menganggapnya tidak halal. Di Puskesmas Bawomataluo, Nias Selatan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status sikap dan pengetahuan ibu tentang imunisasi ulang MR pada bayi dan anak tahun 2024. Penelitian ini bersifat deskriptif. Jumlah ibu yang menjadi subjek penelitian sebanyak 272 orang dengan rentang usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun. Sebanyak 41 ibu menjadi sampel keseluruhan, karena ukuran sampel ditetapkan sebesar 15% dari total populasi. Pengambilan sampel dilakukan secara acak. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 23 ibu (56,1%) memiliki sikap negatif terhadap praktik tersebut, sementara 21 ibu (51,2%) memiliki pengetahuan yang memadai tentang perlunya vaksinasi MR tambahan bagi bayi dan anak. Diharapkan para ibu akan menerima vaksinasi MR dan mempelajari lebih lanjut tentang vaksinasi MR tambahan dengan menghadiri sesi konseling yang dipimpin oleh petugas puskesmas setempat. Tenaga kesehatan perlu lebih proaktif dalam memberikan konseling dan informasi untuk menjamin bahwa para ibu mengetahui tentang vaksinasi MR tambahan.