PEMANFAATAN IKAN KACA-KACA MENJADI OLEH-OLEH KHAS DESA WISATA MEAT DI KECAMATAN TAMPAHAN KABUPATEN TOBA
Abstract
Desa Meat yang terletak di kecamatan Tampahan kabupaten Toba, Sumatera Utara, merupakan pusat pembuatan tenun ulos jenis Ragi Hotang. Hampir setiap rumah di desa Meat bertenun hanya sedikit warga desa Meat yang mengolah ikan pora-pora denganĀ menggorengnya dan memasarkannya sampai keluar kota. Banyaknya habitat hidup ikan kaca-kaca menyebabkan turunnya populasi ikan pora-pora. Para warga yang berada di desa meat dan sekitaran nya tidak bisa mengolah ikan kaca-kaca tersebut karena mempunyai duri yang keras. Dengan alasan inilah penulis meneliti apakah ikan pora-pora dapat diolah dan dijadikan oleh-oleh khas kabupaten toba dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Dan berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, ikan kaca-kaca dapat di olah menjadi keripik dengan standart resep dan procedure yang tepat. Keripik ikan kaca-kaca mempunyai rasa yang gurih dan tekstur yang rapuh. Ikan kaca-kaca ini dapat di konsumsi oleh warga, dan dapat di pasarkan di kabupaten Toba. Bisa sebagai cemilan ataupun oleh-oleh pengunjung, mengingat jenis cemilan ini bisa bertahan lama.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
An author who publishes in the Jurnal Darma Agung agrees to the following terms:
- Author retains the copyright and grants the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal
- Author is able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book) with the acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Author is permitted and encouraged to post his/her work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).