ARAHAN PENEMPATAN SIGNAGE DI JALUR PEDESTRIAN JALAN ISKANDAR MUDA KOTA MEDAN
Abstract
Kota Medan sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini terjadi seiring dengan pembangunan pusat-pusat perdagangan dan bangunan-bangunan komersil di beberapa tempat, Salah satunya di koridor Jalan Iskandar Muda. Pada umumnya bangunan-bangunan tersebut menyebar di sepanjang koridor jalan yang berfungsi sebagai kawasan komersial di kota Medan. Kondisi ini melahirkan aktivitas pergerakan orang yang cukup tinggi, salah satunya pergerakan orang yang terjadi di jalur pedestrian. hal ini mendorong tingginya penyelenggaraan signage dimana pejalan kaki sebagai sasaran utamanya. Signage merupakan alat komunikasi yang berfungsi untuk memberi informasi kepada orang-orang yang sedang berjalan maupun berkendaraan. Kehadiran signage di Jalan Iskandar Muda Kota Medan ternyata lebih cenderung memanfaatkan potensi ekonomi kawasan secara maksimal, sehingga terjadi pergeseran fungsi ruang kota menjadi ruang ekspresi media iklan. Hal ini terlihat dari titik-titik pemasangan signage yang terlalu banyak dan beragam serta ukuran signage yang tidak memenuhi kaidah estetika visual kota yang pada akhirnya mengganggu kenyamanan pejalan kaki dan mengurangi keindahan estetika visual pada koridor Jalan Iskandar Muda tersebut. Sebagai upaya menciptakan kenyamanan kota yang mendukung terhadap estetika visual serta tidak mengganggu kenyamanan pejalan kaki, penelitian ini menghasilkan konsep desain berupa penempatan signage sesuai zona peruntukkannya yaitu pada zona pedestrian, desain proporsi ketinggian signage terhadap lebar jalur pedestrian dengan menggunakan pendekatan skala manusia, desain dimensi panel atau bidang signage dengan menggunakan konsep golden section, serta pengaturan titik penempatan atau persebaran signage dengan menggunakan konsep irama (rytme) dan peraturan daerah yang telah ditetapkan dengan tujuan membatasai jumlah signage pada jalur pedestrian.