PENGARUH SISTEM PENGOLAHAN TANAH DAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2020 di lahan percobaan Fakultas Pertanian yang terletak di Jalan Binjai Kilometer 10,8. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 3 x 3 dengan 3 ulangan. Ada dua faktor yang diteliti yaitu faktor sistem olah tanah terdiri dari tiga taraf yaitu tanpa olah tanah (T0), olah tanah minimum (T1), olah tanah insentif (T2) dan faktor konsentrasi pupuk organik cair POMI yang terdiri dari 3 taraf yaitu 0 cc/l air (A0), 3 cc/l air (A1), dan 6 cc/l air (A2). Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi tinggi tanaman, jumlah polong berisi, jumlah polong hampa, berat polong segar, berat polong kering, jumlah ginofor, laju tumbuh relatif, berat 100 biji kering dan produksi per plot polong kering.
Sistem olah tanah berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman kacang tanah umur 2 MST, jumlah polong berisi, berat polong kering, laju tumbuh relatif, berat 100 biji, dan produksi per plot polong kering serta tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 4, 6 dan MST, jum,lah polong hampa, berat polong s egar dan jumlah ginofor.
Konsentrasi pupuk organik cair POMI memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman pada semua umur pengamatan, jumlah polong berisi, berat polong segar, berat polong kering, jumlah ginofor, laju tumbuh relatif, berat 100 biji, dan produksi per plot polong kering.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terjadi interaksi antara sistem olah tanah dan konsentrasi pupuk organik cair POMI terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah. Interaksi antara perlakuan sistem olah tanah insentif (T2) dan konsentrasi pupuk organik cair POMI 6 cc/l air (A2) merupakan kombinasi perlakuan terbaik.