MEMAHAMI REALITAS METAVERSE BERDASARKAN TEOLOGI KONTEKSTUAL
Abstract
Metaverse adalah ekspresi budaya teknologi yang memiliki dampak global. Dampak tersebut akan terjadi melalui pengetahuan, sosial, dan geo-spasial. Artificial intelligent (AI) atau kecerdasan buatan akan menghubungkan semua entitas di bumi melalui sarana internet, sehingga menciptakan informasi berlapis dan pengalaman dunia virtual tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan Metaverse. Metaverse ini memiliki empat karakteristik: Pertama, Augmented Reality (AR), yaitu teknologi yang dapat digunakan oleh manusia untuk menyatukan benda dua dimensi (2D), dan atau tiga dimensi (3D) ke dalam dunia virtual. Kedua, Life Logging adalah teknologi augmentatif yang merekam dan membuat laporan kegiatan objek dan pengguna. Ketiga, Mirror Worlds, yaitu refleksi dari dunia fisik/nyata ke dunia virtual. Kempat, Virtual Reality, di sini orang-orang digambarkan sebagai pribadi yang serupa dengan aslinya melalui avatar 3D. Dari perspektif Kekristenan, Metaverse dalam studi ini akan dikaji dengan pendekatan teologi kontekstual melalui kombinasi kontekstualisasi dan keutuhan aspek pascamanusia (posthumanism) dan mistisisme (mysticism). Studi ini berfokus pada keutuhan evolusioner sebagaimana diidentifikasi oleh Teilhard melalui karya Delio. Sedangkan model kontekstualisasi merujuk pada pandangan Bevans. Metode keutuhan kontekstual memungkinkan cara-cara baru untuk melihat, merangkul, berkomunikasi, mengkomplekskan, dan menciptakan empat bidang Metaverse.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
An author who publishes in the Jurnal Darma Agung agrees to the following terms:
- Author retains the copyright and grants the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal
- Author is able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book) with the acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Author is permitted and encouraged to post his/her work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).