ANALISIS YURIDIS AKIBAT HUKUM TERHADAP ORANG TUA YANG MELALAIKAN KEWAJIBAN TERHADAP ANAK PASCA PERCERAIAN

Abstract

Pasangan suami istri yang melakukan perkawinan akan dikarunia keturunan, namun dalam pelaksanaan perkawinan, seringkali muncul masalah dalam keluarga yang bisa berujung pada perceraian. Perceraian tidak menghapuskan kewajiban orang tua untuk tetap bertanggung jawab atas kehidupan anak-anak mereka. Dalam penulisan ini, terdapat dua rumusan masalah: pertama, bagaimana kewajiban kedua orang tua terhadap anak di bawah umur setelah perceraian, dan kedua, bagaimana konsekuensi hukum bagi orang tua yang tidak memenuhi tanggung jawabnya terhadap anak pasca perceraian. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dengan data sekunder, yang bersumber dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier, serta metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif. Tanggung jawab orang tua terhadap anak diatur dalam Pasal 45 UU Perkawinan, yang menjelaskan bahwa meskipun terjadi perceraian, orang tua tetap wajib melindungi anak-anak mereka dari berbagai permasalahan. Tindakan hukum yang dapat diambil terhadap orang tua yang tidak bertanggung jawab setelah perceraian meliputi: pertama, kewajiban yang harus dipenuhi, dan jika kewajiban tersebut tidak dipenuhi secara sukarela, maka dapat diajukan eksekusi; kedua, pencabutan hak asuh jika kewajiban tersebut tidak dilaksanakan, namun pencabutan hak asuh tidak menghilangkan kewajiban orang tua terhadap anak; ketiga, orang tua yang mengabaikan tanggung jawab serius terhadap anak dapat dikenai sanksi atau denda.